
Peran Penting SDM Perpustakaan di Balik Prestasi
PADA HUT Provinsi Kaltim 10 Januari lalu, Kabupaten Berau menerima panji keberhasilan pembangunan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang diberikan setiap tahunnya kepada kabupaten/kota se Kalimantan Timur. Bidang perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca memperoleh peringkat 2 dari 9 kabupaten/kota se Kalimantan Timur. Walaupun tahun ini tidak memperoleh panji keberhasilan seperti tahun 2021, menurut Saya, prestasi Berau tak bisa diragukan.
Sebagai contohnya, perpustakaan sekolah dan kampung di Kabupaten Berau telah langganan meraih prestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional. Pada tahun 2021 perpustakaan sekolah menjadi juara 1, juara 2 dan harapan 1. Untuk perpustakaan kampung meraih prestasi sebagai juara 2, juara 3 dan harapan 1. Kemudian, 5 perpustakaan di 5 kampung telah mengembangkan perpustakaannya bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Selain itu, prestasi lainnya adalah para penulis muatan lokal Kabupaten Berau yang mengangkat topik kearifan lokal maupun budaya lokal. Telah banyak membuahkan karya, serta menjadi penulis produktif sebagai pegiat literasi.
Buah karya tersebut di antaranya; buku bertajuk Ontologi Pantun Barrau, Air Paddas (Mutiara berau yang terlupakan), Kampung Sei. Bebanir (Merambati Kerinduan Sejarahmu), Inspirasi Banua Sanggam, Karattas Kummu Bungkus Kalampuri , Kertas Kumal di Bawah Meja, Kertas Kumal di Pintu Langit adalah hasil karya yang membanggakan karena telah tercetak di penerbit nasional (ISBN ).
Keberadaan lembaga organisasi dan komunitas profesional seperti ATPUSI, Komunitas Pondok Baca Berau sebagai pegiat literasi dan pembina perpustakaan harus terus diapresiasi dan didukung oleh berbagai pihak utamanya pemerintah daerah. ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia) aktif melakukan peningkatan literasi dan pengembangan perpustakaan dengan secara sukarela, menyumbangkan tenaga dan waktunya di luar tanggung jawab utama sebagai guru bersinergi, serta berkolaborasi bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Berau membina perpustakaan sekolah. Sehingga mampu meraih prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Berau. Di mana hal ini belum sepenuhnya dilakukan oleh kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur. ATPUSI belum hidup organisasinya bahkan ada yang belum terbentuk.
Di balik prestasi yang membanggakan ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, dan menjadi tanggung jawab pemangku kebijakan. Pemegang kebijakan di tingkat sekolah hingga kampung belum sepenuhnya memberikan perhatian terhadap perpustakaan. Karena sudut pandang yang keliru tentang perpustakaan, sarana dan prasarana serta profesionalitas tenaga perpustakaan yang belum mumpuni untuk mengelola perpustakaan.
Yang membuat, tidak banyak sumber daya manusia yang mau mengelola perpustakaan. Karena apresiasi dan atensi terhadap pengelola perpustakaan yang masih kurang. Itu dibuktikan dengan standarisasi honor bagi pengelola perpustakaan masih rendah. Yang paling krusial adalah, belum optimalnya anggaran untuk mendukung pengembangan perpustakaan sebagai fungsi pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat.
Untuk diketahui, perpustakaan mendukung tiga pilar pembangunan SDM. Yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Sekaligus menjadi fondasi dalam memperkukuh SDM. Tapi, pada kenyataannnya hingga saat ini perpustakaan menjadi program wajib pemerintah yang belum diprioritaskan.
Panji keberhasilan pembangunan merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan dengan intstrumen penilaian teknis yang terukur, akan tetapi ada hal–hal yang tidak dapat terukur dengan instrumen penilaian yang teknis seperti bagaimana proses mengembangkan dan membina perpustakaan dengan segala tantangan dan kesulitannya tentunya tidak dapat dinilai.
Tidak menjadi yang terbaik tidak boleh menyurutkan semangat untuk terus menggiatkan literasi, dan mengembangkan perpustakaan. Proses serta usaha untuk menjadi lebih baik jauh lebih penting menjadi motivasi dan tujuan akhir yang mulia. Guna mewujudkan visi dan misi Kabupaten Berau, masyarakat yang cerdas, sehat, sejahtera, bermartabat serta berdaya saing tinggi. Sehingga kehadiran perpustakaan sebagai fungsi pendidikan maupun pembelajaran sepanjang hayat, dapat terus mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak terutama Pemerintah Kabupaten Berau.
Dengan kekuatan Pemerintah Daerah, dunia usaha lembaga, regulasi pendukung keberadaan perpustakaan maupun tenaga perpustakaan tentunya akan memperbaiki profesionalisme kinerja tenaga perpustakaan. Kemudian, memperbaiki kondisi perpustakaan sekolah maupun kampung secara bertahap menjadi perpustakaan yang layak kunjung. Mewujudkan peningkatan kebudayaan kegemaran membaca di tengah masyarakat. Masyarakat cerdas masyarakat yang membaca.
*) Penulis adalah pegawai Dinas Perpustakaan Berau
173 Komentar